Kebutuhan akan
layanan bimbingan di MI muncul dari karakteristik dan masalah-masalah
perkembangan peserta didik. Pendekatan perkembangan dalam bimbingan merupakan
pendekatan yang tepat digunakan di MI karena pendekatan ini lebih berorientasi
pada pengembangan ekologi perkembangan peserta didik. Guru menggunakan
pendekatan perkembangan melakukan identifikasi keterampilan dan pengalaman yang
diperlukan peserta didik agar berhasil disekolah dan dalam kehidupannya kelak.
Dalam konteks
perkembangan anak, bimbingan dapat diartikan sebagaisuatu upaya memgoptimalkan
perkembangan anak (usia 6–13 tahun) melalui penyediaan perlakuan dan
lingkungan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak serta
pengembangan berbagai kemampuan dan keterampilan hidup yang diperlukan anak.
Bimbingan merupakan
sebuah istilah yang sudah umum digunakan dalam dunia pendidikan. Bimbingan pada
dasarnya merupakan upaya bantuan untuk membantu individu mencapai perkembangan
yang optimal. Selain itu bimbingan yang lebih luas dikemukakan oleh Good
(Thantawi, l995 : 25) yang menjabarkan bahwa bimbingan adalah (1) suatu proses
hubungan pribadi yang bersifat dinamis, yang dimaksudkan untuk untuk
mempengaruhisikap dan perilaku seseorang; (2) suatu bentuk bantuan yang
sistematis (selain mengajar) kepada murid, atau orang lain untuk menolong,
menilai kemampuan dan kecenderungan mereka dan menggunakan informasiitu secara
efektif dalam kehidupan sehari-hari; (3) perbuatan atau teknik yang dilakukan
untuk menuntun murid terhadap suatu tujuan yang diinginkan dengan menciptakan
suatu kondisi lingkungan yang membuat dirinya sadar tentang kebutuhan dasar,
mengenal kebutuhan itu, dan mengambil langkah-langkah untuk memuaskan dirinya.
Sementara itu, Supriadi(2004 : 207) menyatakan bahwa yang dimaksud
dengan bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan oleh konselor/ pembimbing
kepada konseliagar konselidapat : (1) memahamidirinya, (2) mengarahkan dirinya,
(3)
memecahkan
masalah-masalah yang dihadapinya, (4) menyesuaikan diridengan lingkungannya
(keluarga, sekolah, masyarakat), (5) mengambil manfaat daripeluang-peluang yang
dimilikinya dalam rangka mengembangkan dirisesuaidengan potensi-potensinya,
sehingga berguna bagidirinya dan masyarakatnya.
Bimbingan dan
Konseling yang berkembang saat iniadalah bimbingan dan konseling perkembangan.
Bimbingan dan Konseling perkembangan bagipeserta didik adalah upaya pemberian
bantuan kepada peserta didik yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya
mereka dapat memahami dirinya sehingga sanggup bertindak secara wajar sesuai
dengan tuntutan dan keadaan lingkungan, keluarga dan masyarakat serta kehidupan
pada umumnya. Bimbingan membantu mereka mencapaitugas perkembangan secara
optimal sebagaimakhluk Tuhan, sosial dan pribadi(Nurihsan & Sudianto, 2005
: 9).
Dalam pelaksanaan
bimbingan perkembangan, guru dapat melibatkan tim kerja atau berbagaipihak yang
terkait terutama orang tua murid, sehingga akan lebih efektif ketimbang bekerja
sendiri. Bimbingan perkembangan dirancang secara sistem terbuka, dengan
demikian penyempurnaan dan modifikasi dapat dilakukan setiap saat sepanjang
diperlukan. Bimbingan perkembangan mengintegrasikan berbagaipendekatan, dan
orientasinya multibudaya, sehingga tidak mencabut murid dariakar budayanya.
Tidak fanatik menolak suatu teori, melainkan meramu apa yang terbaik
darimasing-masing terapi dan yang lebih penting lagi mengkaji bagaimana
masing-masing terapi bermanfaat bagipeserta didik atau keluarga.
Bimbingan merupakan
bagian integral dari pendidikan, maka tujuan pelaksanaan bimbingan merupakan
bagian tak terpisahkan dari tujuan pendidikan. Tujuan Pendidikan Nasional
adalah menghasilkan manusia yang berkualitas yang dideskripsikan dengan jelas
dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional , yaitu manusia
yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa; berakhlak mulia;
memiliki pengetahuan dan keterampilan; memiliki kesehatan jasmani dan rohani;
memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri serta memiliki rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan. Tujuan tersebut mempunyai implikasi imperatif
(yang mengharuskan) bagisemua tingkat satuan pendidikan untuk senantiasa
memantapkan proses pendidikannya secara bermutu ke arah pencapaian tujuan
pendidikan tersebut.
Daripengertian-pengertian
diatas, didapatkan kuncidaribimbingan itu sendiriadalah sebagaiberikut :
a. Bimbingan
merupakan upaya membantu dengan memberikan informasisesuaidengan yang
dibutuhkan oleh murid sebagai objek bimbingan.
b. Bimbingan
dilakukan dengan cara menuntun dan mengarahkan seseorang untuk dapat mengambil
keputusan yang tepat untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
c. Bimbingan
diberikan kepada satu orang atau lebih melaluitatap muka langsung.
Bertolak dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan
dan konseling perkembangan adalah upaya pemberian bantuan yang dirancang dengan
memfokuskan pada kebutuhan, kekuatan, minat, dan isu-isu yang berkaitan dengan
tahapan perkembangan peserta didik dan merupakan bagian penting dan integral
darikeseluruhan program pendidikan. Secara lebih spesifik bimbingan
perkembangan adalah proses bantuan darikonselor (guru) kepada individu, peserta
didik, atau konselisecara berkesinambungan dalam semua fase pekembangannya,
agar dapat mengaktualisasikan potensidirinya (intelektual, emosional, sosial,
dan moral-spiritual) secara optimal, sehingga menjadi seorang pribadi yang
produktif dan kontributif, atau bermakna dalam kehidupannya, baik secara
personal maupun sosial.
0 comments:
Post a Comment