Powered by Blogger.
Home » » Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling

Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling

Written By Unknown on Tuesday 1 March 2016 | 21:36:00


Kebutuhan akan layanan bimbingan di MI muncul dari karakteristik dan masalah-masalah perkembangan peserta didik. Pendekatan perkembangan dalam bimbingan merupakan pendekatan yang tepat digunakan di MI karena pendekatan ini lebih berorientasi pada pengembangan ekologi perkembangan peserta didik. Guru menggunakan pendekatan perkembangan melakukan identifikasi keterampilan dan pengalaman yang diperlukan peserta didik agar berhasil disekolah dan dalam kehidupannya kelak.
Dalam konteks perkembangan anak, bimbingan dapat diartikan sebagaisuatu upaya memgoptimalkan perkembangan anak (usia 6–13 tahun) melalui penyediaan perlakuan dan lingkungan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak serta pengembangan berbagai kemampuan dan keterampilan hidup yang diperlukan anak.
Bimbingan merupakan sebuah istilah yang sudah umum digunakan dalam dunia pendidikan. Bimbingan pada dasarnya merupakan upaya bantuan untuk membantu individu mencapai perkembangan yang optimal. Selain itu bimbingan yang lebih luas dikemukakan oleh Good (Thantawi, l995 : 25) yang menjabarkan bahwa bimbingan adalah (1) suatu proses hubungan pribadi yang bersifat dinamis, yang dimaksudkan untuk untuk mempengaruhisikap dan perilaku seseorang; (2) suatu bentuk bantuan yang sistematis (selain mengajar) kepada murid, atau orang lain untuk menolong, menilai kemampuan dan kecenderungan mereka dan menggunakan informasiitu secara efektif dalam kehidupan sehari-hari; (3) perbuatan atau teknik yang dilakukan untuk menuntun murid terhadap suatu tujuan yang diinginkan dengan menciptakan suatu kondisi lingkungan yang membuat dirinya sadar tentang kebutuhan dasar, mengenal kebutuhan itu, dan mengambil langkah-langkah untuk memuaskan dirinya.
Sementara itu, Supriadi(2004 : 207) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan oleh konselor/ pembimbing kepada konseliagar konselidapat : (1) memahamidirinya, (2) mengarahkan dirinya, (3)
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya, (4) menyesuaikan diridengan lingkungannya (keluarga, sekolah, masyarakat), (5) mengambil manfaat daripeluang-peluang yang dimilikinya dalam rangka mengembangkan dirisesuaidengan potensi-potensinya, sehingga berguna bagidirinya dan masyarakatnya.
Bimbingan dan Konseling yang berkembang saat iniadalah bimbingan dan konseling perkembangan. Bimbingan dan Konseling perkembangan bagipeserta didik adalah upaya pemberian bantuan kepada peserta didik yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya mereka dapat memahami dirinya sehingga sanggup bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan, keluarga dan masyarakat serta kehidupan pada umumnya. Bimbingan membantu mereka mencapaitugas perkembangan secara optimal sebagaimakhluk Tuhan, sosial dan pribadi(Nurihsan & Sudianto, 2005 : 9).
Dalam pelaksanaan bimbingan perkembangan, guru dapat melibatkan tim kerja atau berbagaipihak yang terkait terutama orang tua murid, sehingga akan lebih efektif ketimbang bekerja sendiri. Bimbingan perkembangan dirancang secara sistem terbuka, dengan demikian penyempurnaan dan modifikasi dapat dilakukan setiap saat sepanjang diperlukan. Bimbingan perkembangan mengintegrasikan berbagaipendekatan, dan orientasinya multibudaya, sehingga tidak mencabut murid dariakar budayanya. Tidak fanatik menolak suatu teori, melainkan meramu apa yang terbaik darimasing-masing terapi dan yang lebih penting lagi mengkaji bagaimana masing-masing terapi bermanfaat bagipeserta didik atau keluarga.
Bimbingan merupakan bagian integral dari pendidikan, maka tujuan pelaksanaan bimbingan merupakan bagian tak terpisahkan dari tujuan pendidikan. Tujuan Pendidikan Nasional adalah menghasilkan manusia yang berkualitas yang dideskripsikan dengan jelas dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional , yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa; berakhlak mulia; memiliki pengetahuan dan keterampilan; memiliki kesehatan jasmani dan rohani; memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Tujuan tersebut mempunyai implikasi imperatif (yang mengharuskan) bagisemua tingkat satuan pendidikan untuk senantiasa memantapkan proses pendidikannya secara bermutu ke arah pencapaian tujuan pendidikan tersebut.
Daripengertian-pengertian diatas, didapatkan kuncidaribimbingan itu sendiriadalah sebagaiberikut :
a. Bimbingan merupakan upaya membantu dengan memberikan informasisesuaidengan yang dibutuhkan oleh murid sebagai objek bimbingan.
b. Bimbingan dilakukan dengan cara menuntun dan mengarahkan seseorang untuk dapat mengambil keputusan yang tepat untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
c. Bimbingan diberikan kepada satu orang atau lebih melaluitatap muka langsung.


Bertolak dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling perkembangan adalah upaya pemberian bantuan yang dirancang dengan memfokuskan pada kebutuhan, kekuatan, minat, dan isu-isu yang berkaitan dengan tahapan perkembangan peserta didik dan merupakan bagian penting dan integral darikeseluruhan program pendidikan. Secara lebih spesifik bimbingan perkembangan adalah proses bantuan darikonselor (guru) kepada individu, peserta didik, atau konselisecara berkesinambungan dalam semua fase pekembangannya, agar dapat mengaktualisasikan potensidirinya (intelektual, emosional, sosial, dan moral-spiritual) secara optimal, sehingga menjadi seorang pribadi yang produktif dan kontributif, atau bermakna dalam kehidupannya, baik secara personal maupun sosial.

0 comments:

Post a Comment